Sosok wanita yang paling berharga dalam hidupku adalah ibuku tercinta. Beliau adalah wanita yang sederhana dalam berpenampilan tetapi luar biasa dalam bersikap. Beliau sangat perhatian dan sayang kepada keluarga. Setiap hari, Beliau hanya sibuk bekerja dirumah dengan penuh rasa tanggung jawab dalam mendidik dan menjaga putri-putrinya.
Ibuku adalah sosok wanita yang giat bekerja di rumah. Beliau selalu mengurus pekerjaan rumah dengan rapih dan disiplin. Beliau mengajarkan putri-putrinya bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik dan teladan bagi keluarganya. Tidak hanya itu, Ibuku juga gemar memasak. Aku juga suka menemani ibuku memasak. Hasil masakannya tidak diragukan lagi. Tidak heran jika aku, adikku, dan ayahku selalu memuji beliau karena olahan masakannya yang sangat enak. Hal yang membuatku kagum lagi adalah beliau pandai memasak sejak masa remaja. Menurut beliau, sejak kecil beliau sudah dididik keras oleh nenek dan kakekku. Beliau adalah putri pertama dan memiliki enam buah adik yang masih kecil. Jadi, mau tidak mau setiap hari beliau harus membantu nenek dan kakekku yang bekerja di sawah dengan cara menjaga dan mengasuh adik-adiknya. Beliaulah yang memasak, memberi makan adik-adiknya, dan memandikan mereka. Beliau memang sosok yang istimewa buatku. Keadaan yang beliau alami dahulu jelas sangat berbeda dengan keadaanku sekarang. Diriku begitu malu karena hingga saat ini aku belum pandai dalam hal apa pun. Aku belum bisa memasak, belum bisa mandiri dan bertanggung jawab terhadap diriku sendiri. Hidupku saat ini pun masih bergantung dengan kedua orang tuaku.
Keberadaan ibuku begitu berarti bagi keluargaku. Kalau tidak karena perjuangannya dan tanpa kehendak dari Tuhan Ynag Maha Esa, aku tidak akan lahir di dunia ini. Harus selalu ku ingat bahwa selama sembilan bulan sepuluh hari beliau mengandungku. Berjuang bertaruh nyawa melahirkanku dengan penuh rasa ikhlas dan cinta. Beliau relakan seluruh jiwa dan raganya demi kebahagiaan buah hati tercinta. Ya Tuhan, sungguh mulia sekali ibuku ini. Beliau membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan perhatian hingga diriku dapat tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Beliaulah sosok wanita terbaikku dan wanita inspirasi dalam hidupku. Beliaulah yang memberikanku semangat serta motivasi disaat ku lemah tak berdaya dan putus asa. Beliaulah yang selalu menemani hari-hariku dan selau membimbingku dalam meraih cita-citaku untuk menjadi anak yang sukses di kemudian hari. Ibuku selalu ada disaat ku membutuhkannya. Beliau adalah orang yang pertama kali mau mendengarkan keluhan dan isi hatiku. Beliau adalah tempatku berbagi dan dan mencurahkan segala perasaanku.
Sosok ibuku harus ku teladani dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam hidupku agar kelak diriku dapat menkadi wanita seperti dirinya yang selalu sayang dan bertanggung jawab kepada keluarganya. Kasih sayangnya tak terhingga sepanjang masa, beliau rela memberi tanpa mengharap balas kasih. Sosoknya bagai sang surya yang selalu menyinari dunia.
Aku harus tetap berjuang, terus belajar, dan bekerja keras dalam meraih cita-citaku. Aku harus selesaikan kuliah saat ini dengan baik dan dapat lulus dapat gelar sarjana tepat waktu. Hal ini biarlah menjadi bukti cinta dan baktiku kepada ibu dan ayahku. Aku harus sukses dan harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku dengan hasil jerih payahku sendiri. Aku selalu yakin do'a ibu dan ayahku menyertaiku kapan pun dan di mana pun aku berada. Ya Tuhan, ku mohon kepada-Mu selau jaga dan lindungilah ibu dan ayahku. Berilah aku kesempatan waktu untuk bisa membahagiakan mereka sebelum akhir hayat mereka dan sebelum akhir hayatku. Amin.:-)
Ibuku adalah sosok wanita yang giat bekerja di rumah. Beliau selalu mengurus pekerjaan rumah dengan rapih dan disiplin. Beliau mengajarkan putri-putrinya bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik dan teladan bagi keluarganya. Tidak hanya itu, Ibuku juga gemar memasak. Aku juga suka menemani ibuku memasak. Hasil masakannya tidak diragukan lagi. Tidak heran jika aku, adikku, dan ayahku selalu memuji beliau karena olahan masakannya yang sangat enak. Hal yang membuatku kagum lagi adalah beliau pandai memasak sejak masa remaja. Menurut beliau, sejak kecil beliau sudah dididik keras oleh nenek dan kakekku. Beliau adalah putri pertama dan memiliki enam buah adik yang masih kecil. Jadi, mau tidak mau setiap hari beliau harus membantu nenek dan kakekku yang bekerja di sawah dengan cara menjaga dan mengasuh adik-adiknya. Beliaulah yang memasak, memberi makan adik-adiknya, dan memandikan mereka. Beliau memang sosok yang istimewa buatku. Keadaan yang beliau alami dahulu jelas sangat berbeda dengan keadaanku sekarang. Diriku begitu malu karena hingga saat ini aku belum pandai dalam hal apa pun. Aku belum bisa memasak, belum bisa mandiri dan bertanggung jawab terhadap diriku sendiri. Hidupku saat ini pun masih bergantung dengan kedua orang tuaku.
Keberadaan ibuku begitu berarti bagi keluargaku. Kalau tidak karena perjuangannya dan tanpa kehendak dari Tuhan Ynag Maha Esa, aku tidak akan lahir di dunia ini. Harus selalu ku ingat bahwa selama sembilan bulan sepuluh hari beliau mengandungku. Berjuang bertaruh nyawa melahirkanku dengan penuh rasa ikhlas dan cinta. Beliau relakan seluruh jiwa dan raganya demi kebahagiaan buah hati tercinta. Ya Tuhan, sungguh mulia sekali ibuku ini. Beliau membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan perhatian hingga diriku dapat tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Beliaulah sosok wanita terbaikku dan wanita inspirasi dalam hidupku. Beliaulah yang memberikanku semangat serta motivasi disaat ku lemah tak berdaya dan putus asa. Beliaulah yang selalu menemani hari-hariku dan selau membimbingku dalam meraih cita-citaku untuk menjadi anak yang sukses di kemudian hari. Ibuku selalu ada disaat ku membutuhkannya. Beliau adalah orang yang pertama kali mau mendengarkan keluhan dan isi hatiku. Beliau adalah tempatku berbagi dan dan mencurahkan segala perasaanku.
Sosok ibuku harus ku teladani dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam hidupku agar kelak diriku dapat menkadi wanita seperti dirinya yang selalu sayang dan bertanggung jawab kepada keluarganya. Kasih sayangnya tak terhingga sepanjang masa, beliau rela memberi tanpa mengharap balas kasih. Sosoknya bagai sang surya yang selalu menyinari dunia.
Aku harus tetap berjuang, terus belajar, dan bekerja keras dalam meraih cita-citaku. Aku harus selesaikan kuliah saat ini dengan baik dan dapat lulus dapat gelar sarjana tepat waktu. Hal ini biarlah menjadi bukti cinta dan baktiku kepada ibu dan ayahku. Aku harus sukses dan harus bisa membahagiakan kedua orang tuaku dengan hasil jerih payahku sendiri. Aku selalu yakin do'a ibu dan ayahku menyertaiku kapan pun dan di mana pun aku berada. Ya Tuhan, ku mohon kepada-Mu selau jaga dan lindungilah ibu dan ayahku. Berilah aku kesempatan waktu untuk bisa membahagiakan mereka sebelum akhir hayat mereka dan sebelum akhir hayatku. Amin.:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar